Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Oleh Redaksi HaluanBeritaRakyat.com | Mohamad Rohman
1 Juli 2025 | Jakarta – Divisi Humas Polri
Monas, Jakarta – Langit Jakarta pagi itu cerah, namun suasana di Lapangan Silang Monas jauh lebih dari sekadar khidmat. Barisan pasukan upacara tegap berdiri, sementara ribuan mata tertuju ke mimbar kehormatan. Dalam momentum sakral Hari Bhayangkara ke-79, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin langsung upacara nasional didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Namun ada yang menarik perhatian: Presiden Prabowo dan Kapolri Listyo Sigit sama-sama mengenakan tanda kehormatan tertinggi di tubuh Polri – Bintang Bhayangkara Utama.
Tanda kehormatan ini bukan sekadar aksesori simbolik. Bintang Bhayangkara Utama adalah penghargaan kelas tertinggi yang diberikan kepada sosok yang dinilai berjasa luar biasa terhadap perkembangan dan kemajuan institusi Polri serta ketahanan nasional.
Kapolri menganugerahkan bintang tersebut kepada Presiden Prabowo pada 2024, ketika masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Kala itu, Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyatakan, “Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan atas sinergi kuat dan timbal balik Presiden Prabowo dalam menjaga keamanan nasional.”
Desain penghargaan ini pun sarat makna. Bintang bersudut lima memancarkan sinar emas dari tiap sudutnya, melambangkan keadilan, keberanian, dan keteguhan hati. Di tengahnya terpatri lambang Polri yang dilingkari padi dan kapas, melambangkan kesejahteraan dan keadilan sosial.
Tak hanya Bintang Bhayangkara Utama, Presiden Prabowo juga menganugerahkan tanda kehormatan Nugraha Sakanti kepada tujuh satuan kerja terbaik Polri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 49/TK/2025. Mereka adalah Itwasum, Baintelkam, SSDM, Divisi Humas, Propam, serta Polda Aceh dan Polda Sumatera Selatan.
Presiden juga menetapkan Keppres Nomor 50/TK/2025 untuk memberikan Bintang Bhayangkara Nararya kepada tiga anggota Polri yang dinilai menunjukkan pengabdian luar biasa, melebihi panggilan tugas:
Kombes Pol Leonard Marojahan Sinambela
AKBP Rina Lestari
Aiptu Didik Darmanto
Ketiganya dikenal luas atas dedikasi tanpa cela, serta kontribusi dalam membangun citra dan kinerja Polri yang responsif terhadap masyarakat.
Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya wajah Polri yang bersih, tangguh, dan dicintai rakyat.
“Bangsa dan negara kita membutuhkan kepolisian yang membela rakyat—terutama mereka yang paling lemah, paling tertindas, dan paling miskin,” ujar Presiden tegas, disambut tepuk tangan para hadirin.
Menutup acara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan refleksi mendalam. Ia mengakui Polri belum sempurna, namun berkomitmen terus memperbaiki diri.
“Setiap kritik dan saran dari masyarakat adalah energi bagi kami. Polri akan terus tumbuh, beradaptasi, dan melakukan pembenahan berkelanjutan demi menghadirkan Polri yang benar-benar menjadi milik rakyat,” ucap Kapolri.