Teror Mengerikan! Setelah Kepala Babi, Kini Bangkai Tikus Dipenggal Dikirim ke Tempo

Sabtu, 22 Maret 2025 10:44:01

Pendidikan

Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa

Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…

Jakarta, haluanberitarakyat.com– Dunia jurnalistik kembali diteror. Setelah pengiriman paket kepala babi tanpa telinga ke kantor Tempo pada 19 Maret 2025, kini ancaman berlanjut dengan paket kedua berisi bangkai tikus yang dipenggal. Dua insiden ini mengirimkan sinyal ancaman yang serius bagi kebebasan pers di Indonesia.

Jejak Teror: Dari Kepala Babi ke Bangkai Tikus

Teror bermula ketika seorang kurir beratribut aplikasi pengiriman barang menyerahkan sebuah paket mencurigakan ke kantor Tempo. Paket itu ditujukan kepada Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik sekaligus host siniar Bocor Alus Politik. Saat dibuka, redaksi menemukan kepala babi tanpa telinga di dalamnya. Kejadian ini langsung mengguncang dunia pers.

Tidak berhenti di situ, pada 22 Maret 2025, Tempo kembali mendapat kiriman paket berisi bangkai tikus yang dipenggal. Paket tersebut tiba di kantor Tempo pada dini hari, menciptakan gelombang kekhawatiran baru di kalangan jurnalis.

Penyelidikan Polisi: Mengejar Dalang Teror

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan sigap menanggapi insiden ini. Ia telah memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Saya sudah perintahkan kepada Kabareskrim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Sigit saat menghadiri Safari Ramadan di Medan.

Hingga saat ini, kepolisian telah membentuk tim investigasi khusus. Sekitar 20 petugas diterjunkan ke kantor Tempo untuk mengumpulkan bukti dan mendokumentasikan paket teror kedua. Mabes Polri berjanji memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik dalam menindaklanjuti kasus ini.

Ancaman terhadap Kebebasan Pers

Teror terhadap Tempo bukan sekadar ancaman fisik, melainkan juga upaya pembungkaman terhadap kebebasan pers. Direktur Eksekutif Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menilai kejadian ini sebagai bentuk intimidasi yang serius. “Teror semacam ini adalah pesan gelap bagi jurnalis yang kritis terhadap kekuasaan. Kita harus bersatu melawannya,” ujarnya.

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, telah melaporkan kejadian ini ke Mabes Polri. Ia berharap aparat penegak hukum dapat segera mengungkap siapa di balik teror ini dan apa motif sebenarnya. “Kami tidak akan mundur. Jurnalisme harus tetap berdiri di atas kebenaran,” tegasnya.

 Ujian bagi Demokrasi

Kasus teror kepala babi dan bangkai tikus ini bukan hanya menjadi ujian bagi Tempo, tetapi juga bagi demokrasi Indonesia secara keseluruhan. Jika kebebasan pers terus diintimidasi dengan cara-cara brutal seperti ini, maka kita semua harus waspada. Kebebasan berekspresi adalah pilar utama demokrasi, dan setiap ancaman terhadapnya harus diusut hingga tuntas.

Kini, semua mata tertuju pada kinerja kepolisian. Akankah kasus ini terungkap? Ataukah teror terhadap jurnalis akan terus berlanjut tanpa ada keadilan yang ditegakkan?(Moh.Rohman)

foto tempo

banner-website

Viral

Populer