Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Haluanberitarakyat.com – Investigasi Lapangan
Tangerang – Malam Minggu di Kabupaten Tangerang, biasanya ramai oleh riuh kendaraan, tawa remaja di pusat keramaian, dan hiruk pikuk pedagang kaki lima. Namun, pada Minggu (31/8/2025) malam, pemandangan sedikit berbeda. Deru motor dinas dan mobil patroli dengan lampu rotator biru merah menyalakan tanda: aparat keamanan sedang bergerak.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, bersama Dandim 0510 Tigaraksa Letkol Inf Yudo Setiono, memimpin langsung Patroli Skala Besar. Puluhan personel gabungan Polresta, Kodim, dan Satpol PP menyusuri titik-titik krusial: mulai dari Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, kawasan permukiman elit Citra Raya, hingga stasiun-stasiun kereta api.
“Tujuan kami jelas, menjaga stabilitas keamanan. Masyarakat harus merasa tenang dan nyaman,” ujar Indra Waspada.
Situasi Tangerang, sejauh ini, masih kondusif. Namun aparat tak ingin lengah. Sebab, di tengah situasi sosial-politik yang menghangat belakangan ini, percikan kecil bisa menjelma bara besar.
Indra mengingatkan bahwa Konstitusi menjamin kebebasan berpendapat. Tetapi ia menegaskan, kebebasan itu tak boleh berubah jadi kekerasan. “Jangan terprovokasi. Jangan ada pengrusakan, pembakaran, penjarahan. Setiap tindakan anarkistis akan kami tindak tegas,” katanya, dengan nada tegas.
Nada itu bukan sekadar peringatan. Di berbagai daerah, aksi massa yang awalnya damai, kerap berakhir ricuh. Tangerang, dengan posisinya sebagai penyangga Ibu Kota, punya risiko strategis jika stabilitas terganggu.
Patroli ini bukan semata unjuk kekuatan aparat. Ada pesan simbolik yang ingin ditegaskan: rasa aman bukan hanya tugas polisi dan tentara, tapi juga partisipasi masyarakat.
“Kalau aman, yang sekolah tenang, yang kerja tenang, yang berjualan nyaman, ibadah juga tenang. Mari sama-sama jaga keamanan,” ujar Indra, menutup patroli malam itu.
Pesan sederhana, tapi sarat makna. Sebab, stabilitas bukan hanya soal absen dari kerusuhan, tapi juga soal keberanian warga melangkah tanpa rasa takut. Di jalanan Tangerang malam itu, setidaknya untuk sesaat, rasa aman itu hadir—dikawal lampu biru merah yang berkeliling kota. {RED}