Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Haluanberitarakyat.com. Jakarta, 10 Agustus 2025 —
Di sebuah desa di pelosok Jawa Tengah, suara mesin pendingin cold storage terus berdengung, menjaga kesegaran hasil panen cabai milik para petani. Di sudut lain, sebuah gerai apotek sederhana melayani warga yang datang membeli obat batuk produksi dalam negeri. Pemandangan ini mungkin terlihat biasa, tetapi inilah wajah baru desa yang mulai berdikari lewat Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP).
Kopdes MP bukan sekadar koperasi simpan pinjam. Ia hadir sebagai pusat kegiatan ekonomi dan layanan publik, lengkap dengan gudang, cold storage, gerai sembako, apotek, hingga kendaraan logistik. Semua fasilitas ini terintegrasi untuk memastikan hasil bumi terserap pasar, harga sembako stabil, dan kebutuhan kesehatan warga terpenuhi.
Program ini diresmikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Jumlahnya tidak main-main: 80.081 koperasi di seluruh penjuru negeri.
“Dengan koperasi ini, kita ingin desa menjadi pusat kekuatan ekonomi rakyat. Jangan sampai warga desa hanya jadi penonton pembangunan,” ujar Menteri Pertahanan RI saat meninjau salah satu Kopdes MP.
Amanat Pasal 33 UUD 1945 yang berbicara tentang perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan kini benar-benar mendapat ruang aktualisasi di tingkat akar rumput.
Yang membuat Kopdes MP unik adalah integrasinya dengan sektor kesehatan. Melalui jaringan apotek yang ada di koperasi, warga dapat mengakses obat-obatan buatan Lembaga Farmasi (Lafi) TNI dari tiga matra: TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Seluruh obat tersebut telah lolos uji dan mengantongi izin edar dari BPOM, sehingga aman dan berkualitas. Obat-obatan ini diproduksi di dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor yang selama ini kerap menjadi masalah saat krisis.
“Pertahanan itu tidak hanya soal senjata, tapi juga soal rakyat yang sehat. Kalau desa kuat, ekonomi mandiri, dan kesehatan terjamin, itulah pertahanan nasional yang sesungguhnya,” kata Menhan.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi Kemhan dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Koperasi dan UKM, BPOM, dan BUMN farmasi seperti PT Kimia Farma Tbk dan PT Bio Farma Persero. Sinergi ini memastikan ketersediaan obat, memperkuat distribusi, dan menjaga mutu layanan hingga pelosok negeri.
Bagi warga desa seperti Sutini (45), pedagang sembako di Kopdes MP, kehadiran koperasi ini membawa perubahan nyata.
“Dulu kalau mau beli obat harus ke kota, sekarang tinggal ke koperasi. Barang dagangan juga lebih mudah masuk karena ada mobil logistik. Hidup jadi lebih gampang,” ujarnya sambil melayani pembeli.
Di tengah gegap gempita peringatan kemerdekaan, langkah-langkah ini menjadi simbol bahwa Merah Putih tidak hanya berkibar di tiang bendera, tetapi juga di ladang petani, di rak-rak sembako, dan di etalase apotek desa. [red]