Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
HaluanBeritaRakyat.com | Oleh: Mohamad Rohman
Mojokerto – Misteri potongan tubuh manusia yang menggemparkan warga Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, akhirnya mulai terkuak. Polisi memastikan identitas korban setelah kerja keras penyisiran dan bantuan krusial dari anjing pelacak Unit Polsatwa Ditsamapta Polda Jatim.
Tragedi ini bermula saat seorang warga yang tengah mencari rumput menemukan potongan telapak kaki kiri di semak-semak, Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Penemuan itu segera dilaporkan, dan dalam hitungan jam lokasi mendadak dipenuhi petugas kepolisian, relawan, dan tim medis.
TKP Mencekam, Potongan Jasad Berserakan
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto melalui Kasi Humas Iptu Suyanto mengungkapkan, proses penyisiran tidak mudah. Medan yang terjal dan area penyebaran jasad yang mencapai radius 200 meter membuat petugas harus bekerja ekstra hati-hati.
“Hasilnya, kami menemukan total 65 potongan jasad manusia. Sebanyak 63 potongan berupa jaringan otot, lemak, kulit kepala, serta rambut, sedangkan dua potongan lainnya berupa telapak kaki kiri dan pergelangan tangan kanan,” jelas Suyanto.
Namun kunci pengungkapan identitas korban justru datang dari anjing pelacak jenis Labrador milik Unit K-9 Polda Jatim. “Anjing ini berhasil menemukan potongan telapak tangan kanan korban di area yang sebelumnya sudah kami sisir,” ujar Suyanto.
Penemuan ini menjadi titik balik penyidikan. Potongan tangan itu segera dievakuasi ke rumah sakit untuk dianalisis. Meski kondisi jari-jari penuh sayatan dan sulit dipindai menggunakan sistem Mambis, Tim Inafis Satreskrim Polres Mojokerto akhirnya berhasil membaca sidik jari dengan teliti.
Identitas Korban Terkuak Menjelang Magrib
“Menjelang magrib kami mendapatkan identitas korban. Kami langsung profiling dan mendatangi keluarga. Sekitar pukul 19.00 WIB, identitas korban dipastikan,” ungkap Suyanto.
Korban diketahui bernama TAS (25), perempuan lajang asal Jalan Made Kidul, Lamongan. TAS adalah lulusan Universitas Trunojoyo Madura, jurusan Manajemen, dan tinggal di Surabaya bersama kekasihnya. Mereka telah menjalin hubungan selama sekitar lima tahun.
Informasi dari keluarga masih minim karena korban jarang berkomunikasi dengan mereka. “Kami sudah mengantongi identitas pacar korban dan akan mendalaminya,” tegas Suyanto.
Diburu hingga Tuntas
Kasus mutilasi ini menjadi perhatian publik karena kebrutalannya. Potongan tubuh berukuran rata-rata 17 x 17 cm, dengan rambut sepanjang 14 cm, membuat warga Pacet diliputi rasa takut. Polisi berkomitmen mengejar pelaku hingga tuntas.
Peran anjing K-9 menjadi sorotan. Dalam kasus ini, ketajaman penciuman Labrador terbukti menjadi kunci menemukan petunjuk yang luput dari mata manusia. “Tanpa penemuan telapak tangan itu, proses identifikasi akan jauh lebih sulit,” kata seorang penyidik di lapangan.
Penyelidikan kini berfokus pada motif, rekonstruksi peristiwa, dan keterlibatan pihak-pihak dekat korban. Polisi juga mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada, serta segera melaporkan jika menemukan hal mencurigakan di sekitar lokasi.
Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya sinergi antara teknologi, insting penyidik, dan kemampuan Unit K-9 dalam mengungkap kejahatan paling keji sekalipun.