Ujang Sukrillah, Lurah Wanasari: Dari Sunatan Massal hingga Sosialisasi Anti-Perundungan, Warga Bergerak Bersama Menuju Bekasi yang Maju dan Sejahtera

Jumat, 20 Juni 2025 01:25:48

Pendidikan

Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa

Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…

HaluanBeritaRakyat.com | Mohamad Rohman

Cibitung, 20 Juni 2025, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, kembali menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Suasana hangat penuh kebersamaan tampak jelas dalam kegiatan “Gubernur Jawa Barat Nganjang Ka Warga”, sebuah inisiatif sosial yang menyentuh langsung denyut kehidupan rakyat kecil. Dalam acara tersebut, dua agenda utama menyedot perhatian: sunatan massal bagi 70 anak warga Wanasari dan sosialisasi di SDN 01 Wanasari  anti-perundungan (bullying), khususnya maraknya bullying digital di media sosial yang menyasar anak-anak sekolah dasar.

70 Anak Disunat, Ratusan Warga Merasakan Sentuhan Kepedulian

Pagi itu, pelayanan telah siap sejak pukul 06.30 WIB. Seiring matahari meninggi, satu per satu anak-anak dari keluarga prasejahtera tampak mengantri bersama orang tuanya. Senyum haru dan bahagia terpancar—bukan hanya dari anak-anak yang akan disunat secara gratis, tapi dari para orang tua yang merasa beban ekonominya sedikit terangkat.

Salah satunya adalah Ibu Siti, warga RW 05 Selang Cau, Wanasari, yang mengaku sangat terbantu:

“Alhamdulillah, anak saya akhirnya bisa disunat. Kalau nunggu biaya dari kami, entah kapan bisa terlaksana. Terima kasih Pak Lurah Ujang, terima kasih Pak Gubernur. Kegiatan ini sangat membantu warga kecil seperti kami,” ungkap Ibu Siti penuh rasa haru.

Sosialisasi Anti-Bullying: Membentuk Generasi Berkarakter Sejak Dini

Tak kalah penting, di SDN Wanasari 01, dilakukan sosialisasi anti-bullying dan bahaya kekerasan digital di media sosial. Kegiatan ini disampaikan dalam bentuk dialog interaktif antara pihak pemerintah dan para siswa-siswi kelas 4–6, dengan pendekatan edukatif yang menyentuh dan mudah dipahami. Anak-anak diajak memahami bahwa ejekan di dunia maya bisa berdampak nyata, bahkan lebih menyakitkan daripada kekerasan fisik.

Salah satu pesan kuat dari kegiatan ini adalah: “Jadilah anak yang berani membela, bukan membuli. Karena setiap kata bisa menyelamatkan atau menyakiti.”

UMKM Wanasari Ikut Bangkit: Sajikan Cita Rasa Bekasi di Tengah Semarak Warga

Tak lengkap sebuah kegiatan sosial tanpa menggandeng perekonomian lokal. Dalam kesempatan ini, puluhan UMKM dari Kelurahan Wanasari membuka lapak dagangannya: mulai dari keripik jengkol, kue rangi, es cendol khas Bekasi, hingga jajanan modern yang digemari anak-anak. Warga yang hadir dari luar Bekasi pun turut menikmati keanekaragaman kuliner khas daerah.

Menurut penanggung jawab UMKM lokal, kegiatan seperti ini sangat membantu para pedagang kecil memasarkan produknya:

“Momentum seperti ini sangat berharga. Produk kami dikenal, pendapatan meningkat, dan yang terpenting kami merasa dilibatkan dalam pembangunan daerah,” ujar salah satu pelaku UMKM, Bu Aminah.

Ujang Sukrillah: “Kami Bergerak Bersama untuk Bangkit, Maju, dan Sejahtera”

Lurah Wanasari, H. Ujang Sukrillah, menjadi sosok sentral yang tak lelah bergerak menghubungkan warganya dengan berbagai program pemerintah provinsi dan Kabupaten. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan rasa bangga dan harapan besar terhadap masa depan Wanasari dan Kabupaten Bekasi:

“Saya sungguh mengapresiasi kegiatan ini. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi dan Bupati Kabupaten Bekasi yang telah hadir dan membawa program yang sangat menyentuh. Ini bukan hanya soal sunatan atau sosialisasi, tapi bentuk nyata dari negara yang hadir untuk rakyat.”

Ia menambahkan:

“Kami di Kelurahan Wanasari terus berkomitmen menjadikan wilayah ini sebagai garda depan perubahan. Bersama warga, kita bangkit, maju, dan menuju kesejahteraan. Semoga slogan ‘Bangkit, Maju, Sejahtera’ bukan hanya menjadi kalimat motivasi, tapi menjadi kenyataan yang bisa kita lihat dan rasakan bersama.”

Penutup: Dari Wanasari, Harapan Itu Ditanam

Acara “Nganjang Ka Warga” menjadi contoh ideal dari praktik pemerintahan yang melibatkan masyarakat secara aktif. Bukan hanya melayani, tetapi juga mendengarkan dan merangkul. Dari sunatan massal hingga edukasi anti-bullying, dari pelibatan UMKM hingga dialog terbuka, semua menyiratkan satu hal: bahwa perubahan dimulai dari gerakan kecil, yang dilakukan bersama.

Dan di Wanasari, gerakan itu sudah dimulai.

banner-website

Viral

Populer