Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Dari sebuah aula kelurahan yang sederhana, gema tilawah menggugah kesadaran: bahwa membumikan Al-Qur’an bukan hanya ritual, tapi fondasi membangun masyarakat yang damai, berakhlak, dan bersatu. STQ ke-III Kelurahan Wanasari hadir bukan sekadar ajang lomba, tapi juga momentum menyatukan generasi.
Oleh Redaksi Haluanberitarakyat.com | Mohamad Rohman
Cibitung, Bekasi — Di tengah arus modernisasi dan tantangan moral generasi muda, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, menjawab dengan langkah strategis: menghidupkan kembali semangat Al-Qur’an melalui Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke-III tingkat kelurahan.
Bertempat di Aula Serbaguna Wanasari pada Selasa (18/6/2025), ratusan warga memadati lokasi sejak pagi. Tak hanya peserta, orang tua, tokoh agama, hingga kader-kader remaja masjid tampak hadir memberikan dukungan penuh. Gema lantunan ayat suci tak hanya menggetarkan ruangan, tetapi juga menyejukkan hati.
Ujang Sukrillah, Lurah Wanasari, dalam sambutannya membuka acara dengan penuh semangat dan makna.
“STQ bukan hanya soal mencari juara. Ini tentang membangun karakter, menyatukan hati, dan menjaga ruh Islam tetap hidup dalam denyut kehidupan warga Wanasari,” ujar Ujang penuh haru, disambut takbir hadirin.
Lebih lanjut, Ujang menekankan bahwa di era digital yang penuh godaan dan disrupsi nilai, anak-anak dan remaja harus memiliki fondasi spiritual yang kuat.
“Kita ingin dari panggung kecil ini, lahir qori-qoriah muda yang bukan hanya fasih membaca, tapi juga mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Ini pondasi membangun Wanasari yang bermartabat dan religius,” tegasnya kepada awak media usai acara pembukaan.
STQ kali ini mengusung tema “Menjadikan Al-Qur’an sebagai Sumber Inspirasi Pembangunan Akhlak dan Peradaban”, dengan peserta dari berbagai RW dan majelis taklim di lingkungan Wanasari. Mereka mengikuti cabang lomba seperti Tilawah Remaja, Tilawah Anak, dan Tahfidz
Hj. Nurlaela (47), Warga masyarakat Wanasari , mengaku kegiatan ini memberi semangat baru bagi ibu-ibu dan remaja untuk terus belajar dan mencintai Al-Qur’an.
“Biasanya anak-anak kita sibuk main HP, semoga setelah ikut STQ, mereka mulai rajin mengaji lagi. Ini berkah,” ujarnya.
Dukungan dari Kecamatan dan Tokoh Agama
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kecamatan Cibitung, KUA setempat, Babinsa, tokoh agama. Mereka menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif kelurahan dalam menghidupkan budaya Qur’ani.
“Kecamatan Cibitung sangat mendukung gerakan spiritual seperti ini. Karena masyarakat yang dekat dengan Al-Qur’an, insyaAllah jauh dari konflik sosial,” ujar perwakilan dari Sekretariat Kecamatan.
Ujang Sukrillah menutup wawancaranya dengan harapan besar:
“Kami ingin menjadikan STQ ini sebagai agenda tahunan yang terus meningkat kualitasnya. Tidak hanya jadi ajang lomba, tapi juga media dakwah, pendidikan, dan perekat sosial. Wanasari harus jadi kelurahan Qur’ani yang membanggakan.”
Di balik lantunan ayat yang menggema dari anak-anak kecil dan remaja Wanasari, tersimpan asa besar: bahwa Al-Qur’an tidak hanya dibaca, tetapi hidup dan menjadi penuntun dalam membangun masyarakat yang beriman, bersatu, dan bermartabat. Dan dari Kelurahan Wanasari, gema itu mulai menggema.