Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Oleh:Redaksi Haluanberitarakyat.com| Mohamad Rohman
Pontianak – Resminya Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara Kota Pontianak terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Pontianak, menjadi sinyal hadirnya kekuatan sipil baru yang siap mengawal pembangunan dan menjaga kondusivitas sosial di Kota Khatulistiwa.
Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sebagai organisasi kemasyarakatan telah diterbitkan oleh Bakesbangpol pada Senin, 2 Juni 2025, dan diserahkan langsung oleh perwakilan Bidang Organisasi, Ibu Dessy.
“Alhamdulillah, Madas Nusantara Kota Pontianak kini resmi terdaftar. Ini bukan hanya legalitas, tapi juga komitmen kami untuk ikut serta dalam memajukan kota ini secara konstruktif,” ujar Ahmad Munir, A.Md, Ketua DPD Madas Nusantara Kota Pontianak.
Dengan diterbitkannya SKT ini, Madas Nusantara menegaskan siap menjadi bagian dari kontrol sosial yang aktif namun kolaboratif. Ahmad Munir, yang akrab disapa Munir, menyebut bahwa ormas yang dipimpinnya bukan hadir untuk mencari panggung atau sekadar simbol identitas daerah. Melainkan untuk memperkuat semangat kebangsaan melalui jalur pengabdian nyata.
“Hadirnya Madas bukan untuk gagah-gagahan atau jago-jagoan. Kami hadir untuk merangkul, menyatukan, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan pemerintah Kota Pontianak,” jelas Munir.
Ia menyampaikan, semangat kebersamaan dan nilai silaturahmi akan menjadi ruh utama organisasi, terutama dalam merangkul para perantau Madura yang kini bermukim di berbagai wilayah di Pontianak.
Munir juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Pontianak, khususnya jajaran Bakesbangpol, atas pelayanan administratif yang cepat dan terbuka terhadap keberadaan ormas.
“Kami berterima kasih kepada SKPD di lingkungan Pemkot Pontianak, khususnya Bakesbangpol yang telah menerima dan memproses pendaftaran kami. Kami berharap dapat terus bersinergi,” kata Munir.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Madas Nusantara akan menjadi mitra kritis namun konstruktif bagi pemerintah, terutama dalam mengawal kebijakan yang menyangkut kepentingan publik, sekaligus menjadi jembatan antara pemerintah dan warga masyarakat, khususnya warga Madura yang ada di Kota Pontianak.
Sebagai organisasi sosial-kultural, Madas Nusantara juga akan bergerak dalam bidang sosial, advokasi kemasyarakatan, dan peningkatan rasa aman di tengah-tengah warga. Ini sejalan dengan semangat Bakesbangpol yang mendorong partisipasi ormas dalam menjaga stabilitas daerah.
“Kami siap membantu menciptakan keamanan dan kenyamanan di tengah masyarakat serta ikut mengawal pembangunan di Kota Pontianak,” tegas Munir.
Lebih dari sekadar legalitas, kehadiran Madas diakui Munir sebagai “rumah bersama” bagi para perantau Madura dari berbagai penjuru tanah air yang kini tinggal di Pontianak. Dalam semangat NKRI, Madas ingin menjadi ruang silaturahmi, kolaborasi, dan kontribusi nyata.
“Semoga terbitnya SKT ini menjadi awal yang baik bagi kami untuk terus berkontribusi bagi masyarakat umum, dan menjadi bagian dari kekuatan sipil yang sehat, demokratis, dan bermartabat,” pungkas Munir.