Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Oleh: Redaksi Haluanberitarakyat.com | Mohamad Rohman
Pontianak, Jumat 6 Juni 2025 | Jl. Tani, Saigon, Pontianak Timur, Kalimantan Barat
Dalam semarak Idul Adha 1446 Hijriyah, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MADAS Nusantara Kalimantan Barat menunjukkan bahwa ibadah kurban bukan semata soal menyembelih hewan, tetapi menyambung rasa, mengikat empati, dan menyebar kasih. Dengan tema “Berkurban, Berbagi, Berarti”, dua ekor sapi disembelih dan dagingnya dibagikan langsung kepada masyarakat sekitar Sekretariat DPW MADAS Kalbar, di Pontianak Timur.
Dua sapi kurban tersebut merupakan amanah dari masyarakat Madura, yakni Bapak Sulaiman dan Bapak Punang, yang mempercayakan pengelolaannya kepada DPW MADAS. Amanah itu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan semangat ukhuwah Islamiyah.
“Kami tidak hanya menyalurkan daging, tapi juga menyebarkan semangat gotong royong dan cinta kasih. Inilah ruh dari ibadah kurban,” ujar H. Ahmad Bustomi, S.Fil.I., M.Pd.I, Ketua DPW FKDT Kalimantan Barat.
Makna Kurban dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Pelaksanaan kurban oleh MADAS Kalbar ini tak lepas dari nilai-nilai luhur Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalian-lah yang dapat mencapainya…”
(QS. Al-Hajj: 37)
Ayat ini menjadi penegasan bahwa kurban bukanlah ritual kosong, melainkan ibadah yang mendidik hati. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW:
“Tidak ada amalan anak Adam pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, kukunya dan bulunya. Dan sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebelum jatuh ke tanah. Maka ikhlaskanlah dalam berkurban.”
(HR. Tirmidzi, no. 1493. Hadits shahih)Membangun Solidaritas dan Kepedulian
Menurut H. Ahmad Bustomi, kurban adalah wujud konkret dari nilai Islam yang mengakar kuat pada rasa solidaritas dan peduli terhadap sesama, terutama masyarakat sekitar yang membutuhkan.
“Kurban ini bukan tentang besar kecilnya hewan, tapi seberapa besar keikhlasan kita dalam berbagi. Kami berharap kegiatan ini menular ke DPD dan DPK MADAS di berbagai kabupaten/kota di Kalbar,” tuturnya.
Kegiatan kurban ini menjadi medium untuk mempererat silaturahmi antara pengurus MADAS dengan masyarakat sekitar, sekaligus membangun kepercayaan sosial di tengah tantangan ekonomi pascapandemi.
“Kami ingin MADAS bukan sekadar organisasi masyarakat, tapi rumah kebersamaan yang bisa diandalkan masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan ini menandai tekad DPW MADAS Nusantara Kalbar menjadikan ibadah-ibadah besar seperti Idul Adha sebagai momentum penguatan gerakan sosial. Tidak hanya menyembelih hewan, tetapi juga menyembelih ego, membuka hati, dan memperluas manfaat bagi sesama.
Suasana haru, tawa, dan rasa syukur menghiasi pembagian daging kurban di kawasan Jl. Tani, Saigon. Warga yang menerima bukan hanya membawa pulang daging, tetapi juga membawa pulang harapan dan kehangatan.
Di bawah langit Pontianak yang cerah, dua ekor sapi menjadi simbol penghubung antara iman dan aksi, antara ritual dan realitas sosial. Kegiatan ini bukan akhir dari program MADAS, melainkan awal dari langkah-langkah kebermanfaatan berikutnya. Karena seperti pesan Nabi SAW:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
(HR. Ahmad, hasan)
Dengan semangat “Berkurban, Berbagi, Berarti”, DPW MADAS Nusantara Kalimantan Barat menunjukkan bahwa Idul Adha adalah tentang merayakan nilai kemanusiaan dalam balutan keimanan. Sebuah pesan kuat untuk seluruh elemen bangsa—bahwa sebaik-baik amal adalah yang mampu menjangkau hati dan menyentuh kehidupan orang lain.