Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Di tengah ancaman bencana ekologis dan stagnasi lahan, Gubernur Jawa Barat menggandeng Menteri BUMN Erick Thohir untuk menata ulang lahan PTPN dan Perhutani. Dari peremajaan teh, relokasi pemukiman warga, hingga pembukaan sekolah sepak bola berkurikulum penuh – Jawa Barat bergerak memulihkan alam, ekonomi, dan generasi.
Bandung, 16 Juli 2025 – HaluanBeritaRakyat.com | Mohamad Rohman
Dalam pertemuan strategis antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian BUMN yang digelar di Kota Bandung, Gubernur Jawa Barat menyampaikan sejumlah agenda transformasi besar yang menyasar tiga sektor sekaligus: pemulihan lahan kritis, relokasi warga terdampak bencana, dan pembentukan ekosistem pendidikan sepak bola.
Gubernur membuka forum dengan gaya khasnya: santai namun penuh sindiran tajam.
“Pak Erick, sudah ikut jajan di Bandung kan? Sudah nyumbang pajak dong untuk kota kami,” ucap Gubernur sambil tersenyum, disambut tawa hadirin.
Namun tak lama, suasana berubah serius. Gubernur menyoroti persoalan bencana ekologis yang kini merambah pegunungan. Wilayah seperti Lembang dan Puncak yang sebelumnya aman kini mulai dilanda banjir dan longsor—gejala yang, menurutnya, tak lepas dari perubahan peruntukan lahan di area Perhutani dan PTPN.
Gubernur menyampaikan rencana penataan ulang kawasan perkebunan teh di Subang yang sebelumnya digunakan untuk pembangunan non-produktif oleh pihak swasta.
“Tanah-tanah itu kemarin sudah berubah-ubah, untuk A, B, C. Sekarang kita mau kembalikan ke areal perkebunan teh, dengan konsep rebuisasi,” ujarnya.
Penanaman kembali dijadwalkan November–Desember 2025, didukung oleh Dinas Perkebunan dan Yayasan Artha Graha Peduli. Konsep besarnya: menata kembali tanaman teh sebagai fondasi wisata hijau, di mana bangunan wisata tidak boleh lebih dominan daripada kebun.
Rencana relokasi untuk warga terdampak bencana di lahan milik BUMN juga dipaparkan. Di antaranya:
Bandung Barat: 30 kepala keluarga – tanah PTPN 1,5–2 hektar.
Purwakarta: 86 kepala keluarga – lahan 1 hektar.
Puncak dan Cidei: rumah-rumah lama bekas bedeng Belanda akan diubah menjadi rumah adat yang produktif secara wisata.
“Walau gaji kuli kebun hanya Rp1 juta, tapi kalau rumahnya bisa hasilkan Rp1 juta/minggu dari wisatawan, dia pasti mau jaga kebunnya,” ucap Gubernur.
Menghidupkan kembali model pendidikan sepak bola penuh waktu juga menjadi prioritas. Anak-anak akan tetap terdaftar sebagai siswa SMP atau SMA, namun kurikulumnya hanya fokus pada spiritualitas dan sepak bola, seperti yang pernah sukses membina pemain nasional di masa lalu.
“Anak-anak tidak akan stres lagi karena harus pilih ikut ujian atau main final. Di sekolah ini, mereka tetap belajar, tapi sepak bola adalah pelajaran utamanya,” kata Gubernur tegas.
Pendaftaran akan dibuka nasional, termasuk bagi anak-anak dari Papua dan Maluku.
Menteri BUMN Erick Thohir merespons positif semua usulan dan menyatakan dukungan penuh, termasuk dalam hal:
Mapping ulang lahan Perhutani dan PTPN.
Pemanfaatan aset BUMN yang menganggur di Jawa Barat.
CSR perusahaan-perusahaan BUMN untuk perbaikan rumah rakyat miskin di lahan perkebunan.
Penguatan sektor pertanian dan swasembada gula melalui alih fungsi kebun PTPN.
Kolaborasi dengan PSSI dan FIFA dalam membangun lapangan sepak bola standar internasional.
“Hutan sekarang punya nilai ekonomi bukan dari pohonnya, tapi dari O2 dan karbonnya. Kita akan mapping mana yang harus direboisasi dan mana yang bisa dimanfaatkan rakyat,” ujar Erick.
Ia juga menekankan bahwa aset-aset BUMN tak boleh dibiarkan mangkrak atau justru kontraproduktif terhadap masyarakat. “Kami akan duduk bareng untuk tata ulang aset-aset BUMN di Jabar agar selaras dengan RPJPD dan visi pembangunan Pak Gub,” tambahnya.
Kesepahaman kedua pihak ditutup dengan komitmen membuat MoU teknis lintas instansi, antara:
Pemprov Jabar
PTPN
Perhutani
Kementerian BUMN
Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Targetnya: optimalisasi lahan tidak produktif menjadi zona pertanian pangan jangka pendek, dan tanaman keras jangka panjang.
Contohnya:
Tanah bekas kebun karet bisa ditanami jagung dan padi.
Kebun teh diremajakan dengan jenis teh yang disesuaikan iklim.
Lahan-lahan yang terlanjur dikuasai pengembang, dikembalikan ke negara jika gagal dimanfaatkan.Foto: Tangkapan layar Lembur pakuan channel