“Ketika Tembok Membara: Lapas Muara Beliti Dikuasai Napi, Ustadz Abdul Somad Terjebak di Tengah Kerusuhan”

Kamis, 8 Mei 2025 08:02:25

Pendidikan

Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa

Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…

Kericuhan terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas, Kamis (8/5/2025) pagi atau sekira pukul 10.00 Wib. (Sripoku.com/Eko Mustiawan)

Oleh: Mohamad Rohman | Redaksi haluanberitarakyat.com

Tanggal: Kamis, 8 Mei 2025

Muara Beliti, Sumatera Selatan – Ketika Ustadz Abdul Somad bersiap memberikan ceramah rohani di Masjid Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kamis (8/5/2025) pagi, suasana lapas tampak tenang. Tapi ketenangan itu hanya ilusi sebelum amarah meledak. Sekitar pukul 09.45 WIB, asap pekat mengepul dari salah satu blok tahanan. Jeritan, lemparan batu, dan kobaran api pun menyulut kekacauan.

Ustaz Abdul Somad terjebak di tengah kerusuhan. “Saya tidak tahu pasti penyebabnya. Waktu mau memberikan siraman rohani di dalam masjid lapas, tiba-tiba ada asap, lalu suasana langsung ribut,” ujar UAS, sapaan akrabnya, dikutip dari Tribunnews.com.

Kerusuhan itu terjadi nyaris spontan. Namun, menurut Kapolres Musi Rawas, AKBP Agung Aditya, kericuhan dipicu temuan petugas lapas atas sebuah telepon genggam milik narapidana saat razia rutin. Ketidakpuasan narapidana memuncak menjadi pemberontakan.

“Dari razia itu timbul ketidakpuasan dari napi, sehingga mereka melakukan perlawanan terhadap petugas,” ujar Kapolres, seperti disampaikan dalam tayangan KompasTV.

1.069 narapidana vs belasan petugas lapas – Ketimpangan jumlah tersebut membuat situasi cepat tak terkendali. Sekitar pukul 10.00 WIB, seluruh blok lapas nyaris dikuasai narapidana. Jeritan dan teriakan keluar dari dalam lapas. Beberapa napi bahkan menggunakan pengeras suara untuk menyuarakan “penindasan” yang mereka alami selama menjalani masa tahanan.

“Kami ditindas, kami tidak tahan!” seru seorang napi dalam rekaman yang dikutip dari Antara.

Situasi ini mengingatkan kita pada titik rawan dalam sistem pemasyarakatan Indonesia: kelebihan kapasitas, kurangnya pengawasan, dan buruknya keseimbangan kekuatan antara petugas dan warga binaan. Di Lapas Muara Beliti sendiri, jumlah warga binaan mencapai 1.069 orang, dengan rasio petugas yang jauh dari memadai.

Langkah Taktis & Respons Aparat

Pukul 11.30 WIB, ratusan personel gabungan dari TNI, Polri, Brimob, serta kendaraan taktis seperti water cannon dan gas air mata, dikerahkan. Jalan utama di depan lapas ditutup, lalu lintas dialihkan ke area Agropolitan Center Muara Beliti.

Situasi berhasil dikuasai sekitar pukul 12.00 WIB. Ustadz Abdul Somad berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat setelah tertahan lebih dari 30 menit.

“Sekarang kami standby dan cek kerusakan yang terjadi,” tegas AKBP Agung Aditya.

Namun, kerusakan sudah telanjur terjadi: kaca jendela pecah, bangunan terbakar, fasilitas lapas berantakan.

Catatan Kritis: Sistem Pemasyarakatan yang Retak?

Insiden ini bukan sekadar kerusuhan dadakan. Ia adalah cermin dari sistem pemasyarakatan yang retak dan penuh tekanan. Kelebihan kapasitas, kurangnya kesejahteraan petugas, akses ilegal terhadap ponsel, hingga dugaan kekerasan dan penindasan di dalam lapas—semua menjadi akumulasi.

Menurut data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, per Maret 2025, lebih dari 65% lapas di Indonesia mengalami kelebihan kapasitas.

Apa yang Perlu Dilakukan?

  1. Evaluasi menyeluruh terhadap manajemen Lapas Narkotika Muara Beliti, termasuk sistem razia, pengawasan petugas, dan akses komunikasi ilegal.

  2. Audit eksternal dan independen terhadap dugaan penindasan di dalam lapas.

  3. Reformasi pemasyarakatan berbasis rehabilitasi dan HAM yang nyata, bukan hanya di atas kertas.

  4. Peningkatan jumlah dan kapasitas petugas serta sistem pengamanan digital.

Penutup

Kerusuhan di Lapas Muara Beliti bukanlah insiden sepele. Ia adalah panggilan darurat bagi semua pemangku kebijakan: Apakah lembaga pemasyarakatan kita masih layak disebut tempat perbaikan, atau justru bara yang menanti meledak?

Sumber:

  • Kompas.com – “Kerusuhan Pecah di Lapas Muara Beliti Saat Abdul Somad Ceramah, Ini Kata Polisi”

  • Tribunnews.com – “BREAKING NEWS Kerusuhan Lapas Muara Beliti Saat UAS Ceramah, Sejumlah Fasilitas Hancur”

  • Antara – “Aparat Gabungan Masih Kendalikan Lapas Muara Beliti, Napi Gunakan Pengeras Suara”

  • KompasTV – “Lapas Muara Beliti Dikuasai Napi, Polisi Ambil Alih Situasi”

banner-website

Viral

Populer