Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
HaluanBeritaRakyat.com . Jakarta – Suasana Lapangan Presisi Polda Metro Jaya pada Minggu malam (7/9) terasa berbeda. Ribuan orang memadati area untuk mengikuti Doa Bersama dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di tengah khidmatnya acara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pesan yang menghangatkan hati: apresiasi kepada semua elemen bangsa yang ikut memulihkan situasi nasional pascakericuhan di sejumlah titik.
“Alhamdulillah, situasi kembali normal. Ini menjadi PR bagi kita semua untuk terus mengawal dan menjaga,” ujar Jenderal Sigit membuka sambutannya.
Kapolri menegaskan, situasi kondusif yang kembali tercipta bukan semata hasil kerja aparat, melainkan buah kolaborasi banyak pihak. Ia secara khusus menyampaikan terima kasih kepada komunitas ojek online (ojol) dan para buruh yang turut membantu meredakan ketegangan di lapangan.
“Terima kasih kepada rekan-rekan ojol yang membantu menciptakan situasi cepat kondusif, serta buruh yang bekerja keras menjaga keamanan dan mendukung terciptanya suasana damai,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Jenderal Sigit juga menyoroti peran penting kelompok masyarakat seperti Banser, Kokam, dan Jawara yang turut mendampingi aparat dalam menjaga keamanan. “Solidaritas ini menunjukkan bahwa menjaga negeri adalah tugas bersama,” tegasnya.
Apresiasi juga disampaikan kepada TNI yang dinilainya menjadi mitra strategis dalam mengembalikan ketertiban. “Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan TNI yang mendukung penuh. Dan secara khusus, kepada seluruh anggota Polri—anak-anak saya di manapun berada—terima kasih atas kerja keras kalian,” ujarnya dengan nada emosional.
Kapolri mengakui beban berat yang dipikul jajaran Polri, namun ia bangga karena para anggotanya mampu memulihkan situasi dengan cepat. “Kalian telah mengembalikan kamtibmas sehingga masyarakat kembali merasa aman,” tambahnya.
Momentum Maulid Nabi, lanjut Jenderal Sigit, harus menjadi pengingat pentingnya persatuan. “Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, karena dengan itu pembangunan bisa berjalan. Situasi kamtibmas yang kondusif akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memudahkan pemerintah menjalankan tugasnya,” jelasnya.
Ia menutup sambutan dengan optimisme: “Inilah cita-cita kita bersama—membawa negeri ini menjadi bangsa yang unggul, besar, dan disegani. Semua itu dimulai dari situasi yang aman dan damai.”
Acara malam itu menjadi lebih dari sekadar peringatan Maulid Nabi. Ia menjadi simbol rekonsiliasi dan persaudaraan, saat negara, masyarakat sipil, dan komunitas akar rumput bergandengan tangan menjaga Indonesia tetap utuh. {RED}