Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
PAMEKASAN, JAWA TIMUR – HALUANBERITARAKYAT.COM
Di tengah upaya memperkuat stabilitas nasional, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya sinergi antara aparat negara dan ulama. Hal itu ia sampaikan saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (5/8/2025).
“Tanpa dukungan para ulama, tugas kami menjaga keamanan dan ketertiban akan terasa sangat berat,” ujar Jenderal Sigit dalam sambutannya yang disambut hangat para pengasuh dan santri.
Silaturahmi ini bukan sekadar kunjungan seremonial. Bagi Kapolri, peran ulama bukan hanya sebagai pembimbing umat, tapi juga sebagai mitra strategis Polri dalam menjaga Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) serta merawat nilai-nilai kebangsaan.
“Kami meyakini bahwa ulama dan umara adalah dua pilar utama penjaga NKRI. Karena itu, Polri selalu berikhtiar agar dekat dan sejalan dengan ulama dalam menjaga kedamaian negeri,” tegas Sigit.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga menginstruksikan seluruh jajaran Polri, dari tingkat Mabes hingga Polsek, untuk aktif bersilaturahmi dengan ulama, tokoh agama, dan masyarakat.
“Saya selalu tekankan kepada anggota, jangan hanya menegakkan hukum, tapi bangun juga kedekatan dengan para tokoh dan masyarakat. Di desa-desa, para ulama adalah kunci ketenangan warga,” ujarnya.
Tak hanya itu, Jenderal Sigit juga menyampaikan harapan agar para ulama tidak ragu memberi nasihat kepada jajaran Polri, termasuk jika ada anggota yang sowan ke pondok pesantren atau rumah kyai.
“Jika ada anggota kami datang bersilaturahmi, mohon diterima. Jika ada kekurangan, mohon ditegur dan diberi nasihat. Karena nasihat ulama adalah energi moral yang sangat kami butuhkan dalam menjalankan amanah,” tutupnya.
Kunjungan ini menunjukkan wajah humanis Polri di bawah kepemimpinan Sigit, yang tak hanya mengedepankan pendekatan hukum, tapi juga mengakui pentingnya peran moral dan spiritual ulama dalam menjaga ketahanan bangsa.
Dengan merangkul pesantren dan tokoh agama, Kapolri mengirim pesan kuat bahwa keamanan tidak bisa hanya dibangun dengan senjata, tetapi juga dengan doa, nasihat, dan kepercayaan masyarakat.
Silaturahmi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh aparat di daerah untuk terus membangun komunikasi dua arah dengan elemen masyarakat demi Indonesia yang damai dan berkeadaban. { RED }