Liburan Sekolah Tak Perlu Mahal: Pemerintah Suntik Rp24,44 Triliun untuk Dorong Wisata Nusantara

Senin, 23 Juni 2025 01:34:51

Pendidikan

“Laptop Rp9,9 Triliun: Bayang-Bayang Skandal di Balik Digitalisasi Sekolah Era Nadiem Makarim”

Proyek pengadaan 1,1 juta laptop di masa pandemi Covid-19 kini menyeret mantan Mendikbud Ristek Nadiem…

  Ilustrasi foto masyarakat menikmati wahana liburan. Foto : Dok. Kemenpar

Oleh:  Mohamad Rohman | Senin, 23 Juni 2025 | HaluanBeritaRakyat.com

Jakarta — Ada kabar baik bagi keluarga Indonesia yang merindukan perjalanan liburan tanpa harus menguras dompet. Pemerintah meluncurkan stimulus wisata senilai Rp24,44 triliun untuk menggairahkan pergerakan wisatawan nusantara selama liburan sekolah 2025.

Bukan sekadar insentif, paket stimulus ini menyasar langsung kebutuhan dasar masyarakat saat liburan: transportasi yang terjangkau, akses jalan yang lancar, dan rasa aman selama bepergian.

“Ini adalah bentuk nyata dukungan negara terhadap pariwisata domestik sebagai penggerak ekonomi nasional,” ujar Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Diskon Besar, Perjalanan Lebih Ringan

Selama periode 5 Juni hingga akhir Juli 2025, masyarakat bisa menikmati berbagai potongan harga transportasi:

  • Diskon 30 persen tiket kereta api bagi 2,8 juta penumpang.

  • Diskon 6 persen tiket pesawat kelas ekonomi.

  • Diskon 50 persen angkutan laut.

Total anggaran untuk subsidi transportasi ini mencapai Rp940 miliar. Tak berhenti di sana, pemerintah juga menggelontorkan Rp650 miliar untuk potongan 20 persen tarif tol yang diperkirakan akan dimanfaatkan oleh sekitar 110 juta pengguna jalan.

“Ini bukan sekadar liburan murah, tapi juga cara cerdas memutar kembali roda ekonomi lokal,” kata Widiyanti.

Momentum Strategis, Target Ambisius

Program stimulus ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mengejar target 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2025.

Liburan sekolah dipilih sebagai titik awal karena pada periode ini, keluarga dari berbagai penjuru negeri biasanya melakukan perjalanan, mulai dari mudik kecil-kecilan ke kampung halaman, wisata alam, hingga kunjungan edukatif ke museum dan taman kota.

“Kami ingin liburan sekolah bukan hanya jadi hiburan, tapi juga jadi penggerak ekonomi rakyat,” tegas Menpar.

Kampanye #DiIndonesiAja dan Sinergi Industri

Kementerian Pariwisata turut menggencarkan kampanye #DiIndonesiAja untuk mendorong wisata domestik. Kolaborasi dengan pelaku industri seperti hotel, maskapai, biro perjalanan, dan UMKM wisata akan terus dimaksimalkan.

Ragam paket liburan khusus dirancang untuk keluarga dengan anak sekolah, wisata edukasi, dan destinasi ramah anak. “Kami dorong promosi destinasi unggulan dan wisata baru yang bisa diakses dengan biaya terjangkau,” ungkap Widiyanti.

Liburan Aman, Wisata Nyaman

Di tengah euforia promosi, pemerintah tak melupakan aspek keselamatan. Sebanyak 23 modul panduan mitigasi risiko wisata telah disebar ke pemerintah daerah dan pengelola destinasi.

Imbauan juga disampaikan kepada masyarakat untuk memilih transportasi resmi dan laik jalan, serta memastikan keselamatan sebagai prioritas dalam setiap perjalanan.

“Liburan bukan hanya soal destinasi, tapi juga bagaimana kita pulang dengan selamat, sehat, dan bahagia,” ujar Widiyanti.

Dampak Ganda: Dari Hotel ke Warung Tepi Pantai

Stimulus wisata ini diharapkan memberi efek domino: hotel terisi, warung makan pinggir pantai bergeliat, tukang sewa perahu kembali bekerja, dan para perajin oleh-oleh kembali tersenyum.

Bagi banyak daerah yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai urat nadi ekonomi, paket ini adalah suntikan harapan.

“Dengan berbagai kemudahan ini, kami harap liburan sekolah tahun ini menjadi momen yang aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh keluarga Indonesia,” tutup Menpar Widiyanti.

banner-website

Viral

Populer