Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…
Oleh Redaksi Haluanberitarakyat.com | Mohamad Rohman
Pontianak, 30 Mei 2025 — Di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks, silaturahmi menjadi salah satu fondasi kokoh dalam menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat. Hal inilah yang ditunjukkan oleh DPD Madas Nusantara Kota Pontianak saat melakukan audiensi penuh keakraban dengan DPD Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kota Pontianak.
Bertempat di markas LPM Pontianak, kunjungan yang berlangsung hangat ini bukan sekadar ajang perkenalan, tetapi juga simbol dari upaya bersama membangun harmoni antarlembaga kemasyarakatan.
Kedatangan rombongan DPD Madas Nusantara disambut langsung oleh Panglima Muda LPM Kota Pontianak, yang secara terbuka menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kunjungan tersebut.
“Semoga dengan kita menjalin silaturahmi seperti ini, akan mempererat rasa persaudaraan yang lebih kuat ke depannya. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari kawan-kawan Madas Nusantara Kota Pontianak,” ujar Panglima Muda LPM dalam sambutannya.
Suasana penuh kehangatan dan saling menghargai itu memperlihatkan bahwa perbedaan organisasi tidak menjadi penghalang untuk bersatu demi kepentingan masyarakat luas.
Ketua Madas Nusantara: Ormas Harus Bersinergi, Bukan Bersaing
Dalam sambutannya, Ahmad Munir, A.Md., Ketua DPD Madas Nusantara Kota Pontianak, menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi terbuka antarormas sebagai bagian dari penguatan posisi organisasi masyarakat di tengah tantangan zaman.
“Ormas dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, memperkuat posisi di tengah masyarakat. Salah satunya adalah dengan cara bersilaturahmi dan menjaga komunikasi. Kami hadir di Kota Pontianak dengan semangat belajar dan berharap bimbingan dari LPM sebagai ormas senior di daerah ini,” tutur Ahmad Munir.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas penyambutan hangat dan penuh persaudaraan yang diberikan oleh LPM, yang menunjukkan semangat gotong royong masih hidup dan terjaga di Kalimantan Barat.
Pertemuan ini menjadi simbol bahwa Pontianak bukan hanya kota multietnis dan multibudaya, tetapi juga kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai silaturahmi dan kolaborasi. Di tengah maraknya konflik horizontal dan perpecahan sosial di berbagai daerah, langkah-langkah seperti ini menjadi oase yang menyegarkan.
“Bukan hanya soal struktur organisasi atau kegiatan formal, tetapi lebih kepada bagaimana ormas bisa menjadi ruang inklusif yang membangun, bukan memecah,” kata Evi Kurniawati, pengamat sosial dari Universitas Tanjungpura.
Silaturahmi antara Madas Nusantara dan LPM Pontianak ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya kolaborasi antarorganisasi lain di Pontianak, baik dalam bidang sosial, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Hari ini kita melihat simbol kekuatan baru dari ormas-ormas di daerah. Bila komunikasi terus dibangun dan dijaga, maka konflik bisa dicegah dan pembangunan berbasis masyarakat bisa ditingkatkan,” tutup Ahmad Munir.