Diplomasi di Tangga Pesawat: Prabowo Antar Macron, Simbol Persahabatan Dua Bangsa

Jumat, 30 Mei 2025 09:35:23

Pendidikan

Sekolah Dilarang Menahan Ijazah: Jawa Barat Wajib Lindungi Hak Pendidikan Siswa

Opini | Oleh: Mohamad Rohman – Pemimpin Redaksi HaluanBeritaRakyat.com Bekasi, 8 Juli 2025 “Ijazah bukan…

Oleh Redaksi Haluan Berita Rakyat | Mohamad Rohman

Yogyakarta, 30 Mei 2025 — Dalam salah satu momen paling menyentuh dalam diplomasi modern, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara langsung mengantar keberangkatan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ibu Negara Brigitte Macron ke Singapura dari Bandara Internasional Yogyakarta, Kamis (29/5).

Tidak hanya melepas sebagai kepala negara, Presiden Prabowo mengantar hingga ke tangga pesawat, didampingi oleh putra tunggalnya, Didit Hediprasetyo, desainer kenamaan yang juga dikenal dekat dengan budaya Prancis. Gestur hangat ini menandai penutupan rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Macron yang dimulai dari Jakarta hingga Magelang.

“Kami ingin menunjukkan bahwa hubungan diplomatik bukan hanya soal protokol, tapi juga soal hati. Persahabatan sejati antarnegara harus dibangun atas dasar saling percaya dan menghormati,” ujar seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri yang hadir di lokasi.

Dari Istana Merdeka ke Borobudur: Diplomasi Bernapas Budaya dan Strategis

Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia bukan kunjungan biasa. Ia disambut dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka, melanjutkan agenda ke Akademi Militer di Magelang, hingga menyusuri Candi Borobudur, simbol spiritual dan budaya Nusantara.

Dalam kunjungan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah kerja sama strategis: dari pertahanan dan alih teknologi, transisi energi bersih, hingga peningkatan kerja sama pendidikan dan kebudayaan.

“Candi Borobudur adalah warisan dunia. Saya sangat terkesan dengan kekayaan budaya Indonesia,” ucap Macron dalam pernyataan singkatnya kepada media Prancis.

Seskab Tedi dan Para Menteri Hadir: Menegaskan Soliditas Pemerintahan

Turut hadir dalam pelepasan ini adalah jajaran pejabat tinggi negara: Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X. Kehadiran mereka mencerminkan soliditas pemerintahan dan pentingnya momen tersebut dalam peta diplomasi Indonesia.

“Ini bukan hanya pelepasan biasa, tapi simbol bahwa Indonesia menjaga hubungan luar negeri dengan cara yang penuh hormat dan bermartabat,” ungkap Seskab Tedi di sela pelepasan.

Presiden Prabowo dan Diplomasi Personal: Pesan Hangat dari Langkah Kecil

Dalam era diplomasi global yang sering kaku dan formal, langkah Prabowo mengantar langsung hingga ke tangga pesawat merupakan gestur luar biasa. Dalam tradisi diplomatik, tindakan ini mencerminkan hubungan yang tidak sekadar resmi, tetapi emosional dan setara.

“Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya negara sahabat, tapi juga mitra yang tulus,” kata Prof. Rahmawati Nasution, pakar hubungan internasional dari Universitas Indonesia.

Simbol Diplomasi Baru: Hangat, Bermartabat, dan Dekat

Kepergian Presiden Macron dari Yogyakarta adalah simbol berakhirnya kunjungan kenegaraan yang sarat makna, namun juga awal dari babak baru hubungan Indonesia–Prancis. Dari kerja sama pertahanan hingga dialog budaya, momen-momen ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan diplomatik yang cerdas, hangat, dan berwibawa.

Presiden Prabowo kemudian bertolak kembali ke Jakarta untuk melanjutkan agenda kenegaraan, sementara delegasi Prancis melanjutkan kunjungannya ke Singapura.


banner-website

Viral

Populer